Kepala Desa Bulo Bulo Ajak Masyarakat Jaga Tradisi Keislaman dalam Peringatan Isra Mi’raj

BARRU– Pemerintah Desa Bulo Bulo menggelar peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1446 H pada Jumat, 24 Januari 2025, yang berlangsung di Masjid Nurul Hidayah, Dusun Passengareng. 

Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat desa, termasuk Kepala Desa Bulo Bulo, Ketua TP PKK, pengurus Badan Permusyawaratan Desa (BPD), kepala dusun, ketua RT, serta masyarakat setempat. 

Baca juga: Musrenbang RPJMDes, Hatmawati Syam: Program Kerja Lahir dari Gagasan Tingkat Dusun

Tak ketinggalan, pengurus Ikatan Alumni Madrasah Aliyah DDI At Taufiq Padaelo juga turut memeriahkan peringatan tersebut.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Bulo Bulo, Rahman, S.Pd, M.M, menyampaikan dua pesan penting kepada masyarakat.

Baca juga: Kades Pitung Terima Kunjungan Kapolsek Dengan Jamuan Sipakalebbi Adat Watan Nepo

Pertama, Rahman mengingatkan bahwa jabatan atau amanah yang diemban harus dimanfaatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, sehingga dapat membawa keberkahan. 

Baca juga: Kades Lipukasi Awaluddin Laksankan Penyerahan RPJMDesa ke BPD Tahun 2023-2029

"Jabatan yang diemban jika digunakan dengan niat yang baik akan membawa keberkahan, " ujar Rahman.

Pesan kedua, Rahman mengajak masyarakat untuk terus menjaga dan melestarikan peringatan hari besar Islam, meskipun berada di wilayah yang lebih terpencil.

Baca juga: Anton Sujarwo Pamitan, Setelah Lima Tahun Pimpin Desa Aliyan

"Meskipun kita berada di daerah pelosok, semangat dalam melestarikan nilai-nilai keislaman harus tetap dijaga, " tambahnya.

Peringatan Isra Mi'raj ini diisi dengan ceramah agama yang mengingatkan kembali akan pentingnya peristiwa Isra Mi'raj sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas ibadah, terutama salat lima waktu yang merupakan inti ajaran Islam.

Baca juga: Bupati Barru Apresiasi Giat Mappadendang di Desa Manuba

Acara diakhiri dengan doa bersama untuk keberkahan Desa Bulo Bulo dan seluruh warganya.

Peringatan Isra Mi'raj ini tidak hanya menjadi sarana untuk mempererat ukhuwah Islamiyah, tetapi juga menjadi wujud nyata kepedulian pemerintah desa dan masyarakat dalam menjaga tradisi keislaman di tengah kehidupan bermasyarakat.

(mhh)